Peradaban Islam - Islam dimulai dari seorang diri, yakni Nabi Muhammad Saw. Lalu atas keberhasilan dakwah yang dilakukan oleh beliau, baik pada periode Makkah maupun Madinah, Islam menyebar ke seluruh Jazirah Arab, selajutnya Islam berkembang dengan pesat ke penjuru dunia atas peran para sahabat dan generasi sesudahnya.
Sekitar tahun 610 M, risalah Islam dimulai yang merupakan kelanjutan dan penyempurna dari risalah sebelumnya, yakni saat Muhammad Saw. diangkat sebagai Rasul yang ditandai adanya penerimaan wahyu pertama, yakni: Q.S. al-‘Alaq/96: 1-5 yang diawali dengan kata iqra’ yang berarti bacalah.
Selanjutnya, Risalah Islam (dalam makna kepemimpinan, bukan kenabian) diteruskan oleh Khulafaur Rasyidin, mulai Abu Bakar ash-Shiddiq (11-13 H), Umar bin Khattab (13-24 H), Utsman bin ‘A an (24-36 H) sampai Ali bin Thalib (36-41 H), semuanya terentang dalam kurun 11-41 H/633-660 M. Dilanjutkan oleh Daulah Umayyah (661- 750 M) dan Daulah Abbasiyah (750-1258 M).
Perkembangan Islam mencapai puncak kejayaan, terjadi di masa Khalifah Abdur Rahman ad-Dakhil (756 M-785 M) pada masa Daulah Umayyah, dan Khalifah Harun Ar-Rasyid (786 M-809 M) pada masa Daulah Abbasiyah, misalnya yang ditandai dengan pendirian Darul Hikmah atau Akademi Ilmu Pengetahuan pertama di dunia, yang terdiri dari perpustakaan, pusat pemerintahan, observatorium bintang, dan Universitas Darul Ulum.
Pada masa itu, hanya ada 2 (dua) negara superpower dunia atau memiliki keunggulan yang memengaruhi dunia, yakni: di Barat berkedudukan di Cordova (Spanyol) dan Timur berkedudukan di Baghdad (Irak). Kekuasaan Daulah Umayyah menguasai Damsyik (Syiria) tahun 629 M, Syam dan Irak tahun 637 M, Mesir sampai Maroko tahun 645 M, Persia tahun 646 M, Samarkand tahun 680 M, seluruh Andalusia (Spanyol) tahun 719 M, dan akhirnya tertahan di Poiteier pada tahun 732 M dalam usahanya memperluas pengaruhnya ke Prancis.
Kedua negara Islam itu (Cordova dan Baghdad), samasama negara yang berlandaskan ajaran Islam, mampu menjulang ke angkasa membawa kibar kebesaran, menorehkan tinta emas peradaban Islam, kemakmuran dan kesejahteraan, martabat Islam mampu mengungguli peradaban lain (negara Eropa Barat pada masa itu masih tenggelam dalam kegelapan yang dikenal dengan Dark Ages), sekaligus menyelesaikan berbagai problematika yang terjadi pada saat itu.
Belum pernah sejarah menorehkan reputasi seperti itu, terkecuali Islam. Disebabkan peran seperti itu, umat Islam pernah berjaya di bidang peradaban dan ilmu pengetahuan selama lebih kurang 7 abad (antara abad VII s.d. XIII). Kejayaan tersebut membuahkan pusat-pusat keunggulan baik di bidang pendidikan, peribadatan, perekonomian, pertanian, kedokteran, dan lain-lain.
Semua hasil yang dicapai umat Islam ketika itu tercatat dalam lembaran sejarah dunia sampai saat ini, dan jejak-jejaknya dapat dilihat dan dinikmati oleh umat lain, bahkan hasil yang dicapai bangsa Barat (Amerika Utara dan Eropa Barat saat ini), tidak lepas dari sumbangan besar umat Islam.
Faktor Pendorong Kemajuan Islam
Faktor Internal
1. Sejak abad ke-9 M, di negeri-negeri muslim telah tumbuh pusat-pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, misalnya Madinah, Makkah, Baghdad, Damaskus, Kufah, Cordova, dan Isfahan.
2. Umat Islam sangat konsisten dan istiqamah kepada Islam, sebagai hasil dari proses telaah dan kajian yang mendalam sehingga menemukan substansi Islam yang mendorong kemajuan dan menjadi umat yang terbaik.
3. Motivasi ajaran Islam agar umatnya unggul, maju, dan berkualitas dalam segala aspek kehidupan. Sebaliknya, menghindari martabat hidup yang tertinggal dan terpuruk, apalagi menjadi beban pihak lain.
4. Ajaran Islam yang membawa keseimbangan antara capaian lahir dan batin, serta kesuksesan duniawi dan ukhrawi.
5. Adanya kebebasan berpikir dan mengemukakan pendapat yang dijamin oleh aturan yang berlaku, meskipun ada juga yang berbeda dengan pendapat umum, tetapi tetap menghargai pendapat yang cerdas dan brilian.
6. Adanya khalifah, ‘amir, raja-raja muslim, menteri-menteri berpengaruh yang memberikan dorongan dengan dana berlimpah bagi perkembangan kemajuan Islam.
7. Misi Islam yang membawa rahmat bagi semesta alam.
Faktor Eksternal
1. Adanya hubungan yang dinamis antara kebudayaan Arab (Islam) dengan kebudayaan lain yang telah maju sebelum datangnya ajaran Islam, misalnya Mesir, Babylonia, Yunani, India, dan Persia.
2. Terbongkarnya rahasia pembuatan kertas di China melalui para tawanan yang ditangkap di Samarkand, yang setelah dipelajari berulang-ulang, akhirnya orang-orang muslim pun mampu membuatnya, bahkan pabrik kertas di Baghdad menjadi pabrik kertas pertama terbesar di dunia Islam.
3. Berpindahnya para ilmuwan dari orang non-Arab (Persia, Yunani dll) ke Baghdad untuk menerjemahkan buku-buku ke dalam Bahasa Arab.
4. Penguasa (khalifah) memberikan peluang kepada orangorang non-Arab (kaum Mawali) untuk menduduki jabatanjabatan penting di pemerintahan.
5. Kemajuan ekonomi yang dibarengi dengan munculnya industri-industri dan perdagangan yang merambah ke berbagai wilayah, sehingga berakibat meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
6. Stabilitas politik dan keamanan yang kondusif.
Tumbuh dan Berkembang Beragam Ilmu
Filsafat Islam
Filsafat Islam adalah sistem berpikir tentang hakikat segala sesuatu berdasarkan ajaran Islam yang teruang di dalam al-Qur'an dan Hadits.
tujuan islam mengajarkan berpikir filsafat agar setiap muslim memiliki wawasan yang luas, menyeluruh, teratur dan terpadu. selalu bertanya dan dapat menghargai pendapat orang lain dan tidak cepat puas terhadap prestasi yang telah dibuat.
Sebagai induk ilmu pengetahuan, tentu filsafat memengaruhi ilmu-ilmu lain, sehingga semua ilmu membutuhkan cara berpikir filsafat, tidak terkecuali ilmu-ilmu ke-Islaman seperti Fiqh, Ilmu Tauhid, Tafsir dan lain-lain. Apalagi ajaran Islam lebih banyak bersifat global, yang tentunya membutuhkan pemikiran mendalam dan lebih terperinci, sekaligus memfungsikan akal pikiran dalam mencapai solusi problematika dunia.
Beberapa Tokoh Filsafat Islam (Filsuf) Ada 4 (empat) tokoh filsuf muslim yang sangat berjasa dalam pengembangan Filsafat Islam, yaitu: Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd. Keempatnya berhasil menggabungkan gagasan Aristotelis dan Plato dengan gagasan-gagasan lainnya yang diperkenalkan melalui Islam dengan beragam karya yang disusunnya.
Selanjutnya, karya-karya mereka yang berbahasa Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sehingga ikut membantu perkembangan filsafat Eropa modern. Hasil dari penerjemahan dan dialektika zaman memunculkan filsuf non-Muslim, misalnya Filsuf Yahudi bernama Moses Maimonides yang tinggal di Andalusia (Spanyol).
Ilmu Fiqh
Fiqh menurut bahasa berarti tahu dan faham, jadi maksudnya ilmu yang mempelajari aturan syariat Islam yang diperoleh dari dalil yang terperinci. Melalui ilmu ini terwujud sistem hukum yang lebih sistemik dan terperinci, di antaranya dihasilkan hukum yang 5 (lima), yaitu: wajib, sunnah, makruh, haram, dan mubah.
Manfaat Ilmu Fiqh antara lain Menuntun, membimbing, dan mengatur kehidupan manusia agar menjadi tertib dan teratur. Memudahkan manusia dalam menjalani kehidupan sehariharinya. Tercapainya pribadi muslim yang baik, lalu menyebar ke keluarga, yang pada akhirnya membuahkan tatanan masyarakat dan bangsa yang baik.
Beberapa Tokoh Ilmu Fiqh (Fuqaha’)
Imam Hanafi , nama lengkapnya adalah Abu Hanifah anNu’man bin Tsabit, rentang hidupnya dimulai tahun 70--150 H/699--767 M, dikenal dengan Mazhab Hanafi . Mazhab ini berpengaruh di wilayah Turki, Pakistan, Yordania, Libanon, dan Afghanistan.
Imam Malik, nama lengkapnya adalah Malik bin Anas alAshabi, rentang hidupnya dimulai tahun 93-179 H/715-795 M, dikenal dengan Mazhab Maliki. Mazhab ini berpengaruh di wilayah Maroko, Aljazair, Tunisia, Bagian Utara Mesir, Bahrain, dan Kuwait.
Imam Syafi’i, nama lengkapnya adalah Muhammad bin Idris asy-Syafi ’i, rentang hidupnya dimulai tahun 150-204 H/767--820 M, dikenal dengan Mazhab Syafi ’i. Mazhab ini berpengaruh di wilayah Bagian Selatan Mesir, Jazirah Arab, Palestina, Yordania, Syiria, Afrika Timur, Indonesia, dan Malaysia.
Imam Hambali, nama lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal, rentang hidupnya dimulai tahun 164--241 H/780-855 M, dikenal dengan Mazhab Hambali. Mazhab ini berpengaruh di wilayah Saudi Arabia, Qatar, dan Oman.
Ilmu Tasawuf
Ilmu Tasawuf adalah Ilmu yang membahas mengenai tata cara pencucian diri dari segala sifat tercela sehingga dapat berhubungan sedekat mungkin dengan Allah Swt.
Ajaran Islam yang berupaya melihat segala amal secara batin, isi, dan substansi. Tidak berhenti hanya di sisi lahir dan formal saja, tetapi ditelaah juga dari apa manfaat, faedah, hikmah, dan tujuan di balik amal ibadah yang dilakukan.
Banyak ilmuan yang mengakui peran besar ilmu tasawuf dalam perkembangan Islam di berbagai penjuru dunia. Tasawuf mengedepankan kasih sayang, toleransi, kerendahan hati, cinta dalam makna yang luas. Itulah sebabnya banyak orang tidak terkecuali non muslim, menyukai ajaran tasawuf. oleh setiap muslim.
Bagi yang ingin menempuh jalan tasawuf, harus menempuh latihan dan tahap-tahap tertentu yang dipandu dan dibimbing oleh mursyid (guru tasawuf), yaitu sebagai berikut:
a. Bertobat;
b. Tazkiyatun al-Nafs: upaya membersihkan hati dengan cara mengendalikan nafsu dan ego pribadi, agar dapat semakin dekat dengan Allah Swt.
c. Zuhud (menjauhi pengaruh dunia);
d. Wara’ (menghindari dari yang haram dan syubhat); dan
e. Sabar, tawakal, qana’ah dan ridha atas ketentuan Allah Swt.
Rabi’ah al-Adawiyah, Abu Yazid al-Busthami, Abdul Farid Zunnun al-Misri, al-Hallaj, dan Imam al-Ghazali. Sementara, tokoh tarekat yang terkenal yang jalan tarekatnya diikuti oleh banyak kalangan muslim, antara lain: Tarekat Qadiriyah yang didirikan oleh Syekh Abdul Qadir Jailani, dan Tarekat Naqsabandiyah oleh Bahauddin Naqsabandi dari Bukhara (Asia Tengah) pada tahun 1390 M.
Ilmu Kedokteran
Embrio tentang ilmu kedokteran sudah diterapkan Rasulullah Saw. pada abad ke-7, misalnya konsep tentang karantina dengan memperingatkan supaya hati-hati ketika memasuki atau meninggalkan suatu daerah yang terkena wabah penyakit.
Sejak abad ke-10, dokter-dokter muslim sudah berinovasi dengan mengisolasi individu-individu penderita penyakit dan mengasingkannya ke arah utara. Sementara, fakultas kedokteran di dunia muslim, pertama kali didirikan oleh Jurjis ibnu Naubakht. Sedangkan konsep karantina yang dikembangkan di Venice, Italia pada tahun 1403 bukanlah yang pertama di dunia.
Ilmu Kedokteran adalah ilmu yang membahas tata cara memelihara tubuh agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik, serta tata cara penanggulangan, pencegahan sekaligus penyembuhan penyakit dengan cara alkohol terapi atau cara lainnya.
Cara alkhol terapi tersebut dapat kita telaah dari dokterdokter muslim dan ahli bedahnya sejak abad ke-10, sudah menggunakan alkohol sebagai pencegah infeksi ketika membersihkan luka-luka. Jadi, pencegahan infeksi yang dilakukan oleh ahli bedah dari Inggris, seperti Joseph Lister pada tahun 1865 bukanlah yang pertama.
Ilmu Sejarah
Ilmu Sejarah adalah Ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa masa lampau yang meliputi waktu, tempat, pelaku, sebabsebabnya, yang disusun secara sistematik.
Beberapa Tokoh Sejarah: Ath-Thabari (839-923 M), Ibnu Qutaibah (828-889 M), Ibnu Khaldun (1332--1406 M), dan lain sebagainya.
Ilmu Geografi
Ilmu Geografi adalah Ilmu yang mempelajari perihal keadaan suatu daerah dengan segala ke khasannya. salah satu manfaat dari ilmu geografi kita dapat mengenal potensi sumber daya alam yang dapat dieksplorasi, sekaligus menggugah ketakjuban akan keagungan Sang Pencipta Allah Swt. yang wajib disyukuri. untuk kemaslahatan bersama.
Ilmu Kesenian
seni adalah ungkapan jiwa yang paling dalam sehingga menimbulkan suasana yang menyenangkan dan mencerahkan. Manfaatnya bisa memberikan semangat dalam kehidupan untuk mencapai suasana yang menyenangkan.
Baca juga: Pusat-pusat Peradaban Islam Pada Abad Pertengahan