Di sisi lain, banyak orang kerja mati-matian untuk bayar hutang dan mulai menabung, tapi tetap saja kurang membuahkan hasil?. Sedangkan di sisi lainnya banyak orang yang mencapai kesuksesan sejati dalam berbisnis dan investasi, yang pada akhirnya menghasilkan triliunan rupiah, tapi mereka sangat irit dalam berbelanja.
Banyak diantara kita mungkin berpikir bahwa orang kaya suka menghabiskan banyak uang. Tapi nyatanya orang kaya yang hakiki 🤭 tidak melakukan hal seperti itu. Coba baca post ini sampai selesai apa yang orang kaya lakukan dengan uang mereka, dan mungkin kita bisa menirunya agar bisa sukses seperti mereka.
Versi terbaru dari gadget populer
Banyak diantara kita mungkin berpikir bahwa orang kaya suka menghabiskan banyak uang. Tapi nyatanya orang kaya yang hakiki 🤭 tidak melakukan hal seperti itu. Coba baca post ini sampai selesai apa yang orang kaya lakukan dengan uang mereka, dan mungkin kita bisa menirunya agar bisa sukses seperti mereka.
Versi terbaru dari gadget populer
Orang kaya tidak akan terburu-buru untuk membeli model smartphone yang sedang trendi atau terbaru, bahkan jika gadgetnya sudah ketinggalan zaman atau usang.
Milyarder menggunakan alasan yang berbeda dalam hal melakukan pembelian, mereka bertanya pada diri sendiri apakah pengeluaran akan bermanfaat pada saat tertentu. Adapun gadget elektronik, biasnya gedget pertama kali keluar harganya sangat mahal, dan beberapa bulan kemudian turun drastis.
Pembelian impulsif
Inilah sesuatu yang terjadi pada kita semua: kita melihat sebuah produk bagus, tapi sebenarnya tidak berguna buat kita, tapi mereka menawarkan dengan diskon, pada akhirnya kita membelinya, dan kemudian kita pulang dan menyesali keputusan kita.
Terlalu sering, kita menghabiskan uang untuk membeli barang-barang yang sebenarnya kita tidak butuhkan. Beda dengan mereka orang kaya, yang membuat daftar belanja yang harus dibeli karena kebutuhan, bukan karena diskon.
Seperti yang dikatakan oleh miliarder Warren Buffett, "Jika Anda membeli barang-barang yang tidak Anda butuhkan, segera Anda harus menjual barang-barang yang Anda butuhkan." "Cara efektif untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu adalah membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko."
Real estate yang mahal
Membeli rumah mewah dengan harga melambung adalah investasi yang meragukan bagi orang kaya. Itulah sebabnya mereka lebih suka membeli real estat yang menjanjikan, dengan harga murah saat membelinya untuk mendapat keuntungan nanti ketika harganya melejit.
Baca juga: 8 Kota Ramah Lingkungan Di Dunia, Indonesia Termasuk?
Perpanjangan garansi
Ini biasanya dilakukan oleh orang-orang dengan pendapatan cukup, yang biasanya menerima penawaran garansi panjang ketika membeli peralatan baru. Mereka khawatir tentang kemungkinan barang yang mereka beli rusak dan pada akhirnya, mereka memilih untuk membayar lebih agar merasa lebih aman. Sebenarnya, ini tidak perlu, karena pada dasarnya, garansi pabrik sudah lebih dari cukup.
Pakaian dan sepatu dari merek kelas atas
Orang kaya dapat membeli pakaian mewah dan mahal dari koleksi desainer terbaru dan paling trendi. Namun, jika kehidupan mereka tidak sering melibatkan acara sosial, mereka lebih memilih untuk menghindari pembelian pakaian mahal.
Ingat bagaimana Steve Jobs dari dulu berpakaian? Dan juga jam tangan Bill Gates yang harganya cuman $ 10 atau Rp. 140.000 dan juga miliarder Rusia, Roman Abramovich yang nyaman-nyaman saja dengan tampil di depan umum mengenakan kaos murah. Bahkan istri pewaris takhta Inggris sering keluar memakai pakaian dari pasar murah.
Baca juga:
Jadi Ini Alasan Banyak Orang Jepang Memakai Masker Bedah 😷
Pinjaman, biaya, dan penalti untuk pembayaran yang terlambat
Orang kaya tidak mengambil pinjaman dan tidak pernah kehilangan uang karena denda, penalti, dan komisi untuk satu alasan sederhana, mereka selalu membayar semuanya tepat waktu, menghindari penundaan. Sebagai investor miliarder, kata Mark Cuban, "Jika Anda menggunakan kartu kredit, Berarti Anda tidak ingin menjadi kaya."
Membeli anak-anak banyak mainan mewah
Orang-orang dengan pendapatan rata-rata sering memanjakan anak-anak mereka, dengan membelikan barang-barang yang mereka inginkan, dan mengisi kamar mereka dengan mainan baru yang trendi.
Sekarang, jika jutawan berperilaku dengan cara yang sama, anak-anak mereka akan benar-benar tenggelam dalam mainan dan gadget! Namun, orang-orang kaya lebih suka melakukan pengeluaran yang masuk akal dan tidak membelikan anak mereka boneka atau mainan baru hanya karena mainan tersebut diiklankan di TV.
Makanan cepat saji
Perbedaan paling penting antara menu harian seorang jutawan dan orang yang berpenghasilan rendah tidak terletak pada biaya produk.
Orang kaya benar-benar terobsesi dengan makanan sehat. Mereka mungkin mengkonsumsi jenis sereal dan sayuran yang sama seperti kita, seperti kebanyakan manusia pada umumnya, tetapi kita akan jarang menemukan miliarder yang sedang makan hamburger, kentang goreng, atau makanan lainnya dari supermarket atau makanan cepat saji.
Baca juga: 10 Makanan & Minuman Terkenal Dengan Rasa Aneh 🤯
Biaya representasi
Dewasa ini banyak orang ingin terlihat kaya dimata orang. Membeli pakaian bermerek dengan harga jutaan rupiah, naik pesawat kelas satu, makan makanan di restoran mahal. Yang pada akhirnya menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan hal tadi.
Namun, di sisi lain, orang yang benar-benar sukses sering menjalani kehidupan yang sangat sederhana. Misalnya, Ingvar Kamprad, pendiri IKEA, selalu terbang dengan kelas ekonomi dan mengendarai Volvo lama. Adapun Ratu Inggris, Elizabeth II - dia menghemat listrik di kediaman Istana Buckingham. 🤯
Pendidikan tambahan untuk anak-anak mereka
Orang-orang dengan pendapatan rata-rata sering menyewa guru les atau tutor ke rumah untuk anak-anak mereka. Beberapa melakukannya berharap untuk mengungkapkan bakat tersembunyi anak, yang tujuannya sebagai tiket menuju kehidupan yang bahagia dan makmur.
Yang lain berpikir bahwa tutor akan membantu anak mencapai nilai yang lebih baik di sekolah. Adapun orang kaya - mereka tahu dari pengalaman pribadi bahwa bimbingan belajar yang berlebihan tidak ada hubungannya dengan mencapai kesuksesan finansial. Jadi, mereka memberi anak-anak mereka lebih banyak waktu luang untuk menikmati masa kecil. 👍👩👧👦
Baca juga: Cina melarang PR berbasis aplikasi untuk menjaga kesehatan penglihatan siswa
Paranormal, mistikus, dan peramal
Menurut penelitian, sebagian besar, klien peramal terdiri dari orang-orang dengan keterampilan analitis yang rendah. Pada saat yang sama, pemikiran logis mungkin merupakan kualitas utama untuk mencapai kekayaan dan kesuksesan. Selain itu, orang-orang yang berprestasi cenderung percaya pada diri mereka sendiri - mereka tidak membutuhkan bantuan dunia lain!
Pelatihan pengembangan diri
Orang dengan berpenghasilan rendah dengan karier pas-pasan, sering sekali menghadiri pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar untuk pengembangan diri, yang katanya dapat membuat hidupmu menjadi jutawan. Mereka bahkan ikut dengan harga tiket yang mahal.
Sebelum menghabiskan uang pada berbagai kursus motivasi atau seminar, lihatlah biografi miliarder terkenal: tidak mungkin kamu akan menemukan satu cerita tentang seseorang yang menjadi kaya dengan mendengarkan guru dengan gaya hidup yang overhyped.
Desain interior yang trendi
Jenis furnitur dan dekorasi interior baru muncul di toko setiap bulan. Akibatnya, orang-orang kelas menengah menghabiskan banyak uang, mencoba mengikuti tren terbaru dalam dekorasi rumah. Sayangnya, solusi desain seperti itu cenderung ketinggalan jaman hanya dalam waktu beberapa tahun. Tiba-tiba, tidak ada yang menggunakan furnitur seperti itu lagi. Padahal pola geometris yang cerah adalah hal yang paling disukai.
Jika kalian ingin mendekor ulang interior rumah kalian, pastikan untuk mempelajari beberapa foto interior rumah orang jutawan. Cukup sering, ketika melihat rumah orang-orang sukses, kamu tidak bisa menebak berapa umur pemiliknya. Mereka tidak pernah mengikuti trend interior, jadi jangan kaget jika interior rumah mereka bisa bertahan sampai satu abad, karena desainnya tidak termakan oleh zaman. Padahal mereka hanya mengecat dinding dan langit dengan cat putih serta menggunakan ubin atau lantai dari kayu.
Pada dasarnya, mengubah kebiasaan belanja seseorang bukanlah tugas yang mudah, kamu harus merevisi gaya hidup dan melakukan penyesuaian terhadap pandangan dunia. Jadi bagaimana menurut kalian tentang perbedan-perbedaan diatas? Apakah kalian siap untuk menjadi jutawan sekarang? Jika siap, tulis komentar kalian dibawah. Dan jangan lupa share post ini ke teman-temanmu. 😊
Inilah sesuatu yang terjadi pada kita semua: kita melihat sebuah produk bagus, tapi sebenarnya tidak berguna buat kita, tapi mereka menawarkan dengan diskon, pada akhirnya kita membelinya, dan kemudian kita pulang dan menyesali keputusan kita.
Terlalu sering, kita menghabiskan uang untuk membeli barang-barang yang sebenarnya kita tidak butuhkan. Beda dengan mereka orang kaya, yang membuat daftar belanja yang harus dibeli karena kebutuhan, bukan karena diskon.
Seperti yang dikatakan oleh miliarder Warren Buffett, "Jika Anda membeli barang-barang yang tidak Anda butuhkan, segera Anda harus menjual barang-barang yang Anda butuhkan." "Cara efektif untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu adalah membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko."
Real estate yang mahal
Membeli rumah mewah dengan harga melambung adalah investasi yang meragukan bagi orang kaya. Itulah sebabnya mereka lebih suka membeli real estat yang menjanjikan, dengan harga murah saat membelinya untuk mendapat keuntungan nanti ketika harganya melejit.
Baca juga: 8 Kota Ramah Lingkungan Di Dunia, Indonesia Termasuk?
Perpanjangan garansi
Ini biasanya dilakukan oleh orang-orang dengan pendapatan cukup, yang biasanya menerima penawaran garansi panjang ketika membeli peralatan baru. Mereka khawatir tentang kemungkinan barang yang mereka beli rusak dan pada akhirnya, mereka memilih untuk membayar lebih agar merasa lebih aman. Sebenarnya, ini tidak perlu, karena pada dasarnya, garansi pabrik sudah lebih dari cukup.
Pakaian dan sepatu dari merek kelas atas
Orang kaya dapat membeli pakaian mewah dan mahal dari koleksi desainer terbaru dan paling trendi. Namun, jika kehidupan mereka tidak sering melibatkan acara sosial, mereka lebih memilih untuk menghindari pembelian pakaian mahal.
Ingat bagaimana Steve Jobs dari dulu berpakaian? Dan juga jam tangan Bill Gates yang harganya cuman $ 10 atau Rp. 140.000 dan juga miliarder Rusia, Roman Abramovich yang nyaman-nyaman saja dengan tampil di depan umum mengenakan kaos murah. Bahkan istri pewaris takhta Inggris sering keluar memakai pakaian dari pasar murah.
Baca juga:
Jadi Ini Alasan Banyak Orang Jepang Memakai Masker Bedah 😷
Pinjaman, biaya, dan penalti untuk pembayaran yang terlambat
Orang kaya tidak mengambil pinjaman dan tidak pernah kehilangan uang karena denda, penalti, dan komisi untuk satu alasan sederhana, mereka selalu membayar semuanya tepat waktu, menghindari penundaan. Sebagai investor miliarder, kata Mark Cuban, "Jika Anda menggunakan kartu kredit, Berarti Anda tidak ingin menjadi kaya."
Membeli anak-anak banyak mainan mewah
Orang-orang dengan pendapatan rata-rata sering memanjakan anak-anak mereka, dengan membelikan barang-barang yang mereka inginkan, dan mengisi kamar mereka dengan mainan baru yang trendi.
Sekarang, jika jutawan berperilaku dengan cara yang sama, anak-anak mereka akan benar-benar tenggelam dalam mainan dan gadget! Namun, orang-orang kaya lebih suka melakukan pengeluaran yang masuk akal dan tidak membelikan anak mereka boneka atau mainan baru hanya karena mainan tersebut diiklankan di TV.
Makanan cepat saji
Perbedaan paling penting antara menu harian seorang jutawan dan orang yang berpenghasilan rendah tidak terletak pada biaya produk.
Orang kaya benar-benar terobsesi dengan makanan sehat. Mereka mungkin mengkonsumsi jenis sereal dan sayuran yang sama seperti kita, seperti kebanyakan manusia pada umumnya, tetapi kita akan jarang menemukan miliarder yang sedang makan hamburger, kentang goreng, atau makanan lainnya dari supermarket atau makanan cepat saji.
Baca juga: 10 Makanan & Minuman Terkenal Dengan Rasa Aneh 🤯
Biaya representasi
Namun, di sisi lain, orang yang benar-benar sukses sering menjalani kehidupan yang sangat sederhana. Misalnya, Ingvar Kamprad, pendiri IKEA, selalu terbang dengan kelas ekonomi dan mengendarai Volvo lama. Adapun Ratu Inggris, Elizabeth II - dia menghemat listrik di kediaman Istana Buckingham. 🤯
Pendidikan tambahan untuk anak-anak mereka
Orang-orang dengan pendapatan rata-rata sering menyewa guru les atau tutor ke rumah untuk anak-anak mereka. Beberapa melakukannya berharap untuk mengungkapkan bakat tersembunyi anak, yang tujuannya sebagai tiket menuju kehidupan yang bahagia dan makmur.
Yang lain berpikir bahwa tutor akan membantu anak mencapai nilai yang lebih baik di sekolah. Adapun orang kaya - mereka tahu dari pengalaman pribadi bahwa bimbingan belajar yang berlebihan tidak ada hubungannya dengan mencapai kesuksesan finansial. Jadi, mereka memberi anak-anak mereka lebih banyak waktu luang untuk menikmati masa kecil. 👍👩👧👦
Baca juga: Cina melarang PR berbasis aplikasi untuk menjaga kesehatan penglihatan siswa
Paranormal, mistikus, dan peramal
Menurut penelitian, sebagian besar, klien peramal terdiri dari orang-orang dengan keterampilan analitis yang rendah. Pada saat yang sama, pemikiran logis mungkin merupakan kualitas utama untuk mencapai kekayaan dan kesuksesan. Selain itu, orang-orang yang berprestasi cenderung percaya pada diri mereka sendiri - mereka tidak membutuhkan bantuan dunia lain!
Pelatihan pengembangan diri
Orang dengan berpenghasilan rendah dengan karier pas-pasan, sering sekali menghadiri pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar untuk pengembangan diri, yang katanya dapat membuat hidupmu menjadi jutawan. Mereka bahkan ikut dengan harga tiket yang mahal.
Sebelum menghabiskan uang pada berbagai kursus motivasi atau seminar, lihatlah biografi miliarder terkenal: tidak mungkin kamu akan menemukan satu cerita tentang seseorang yang menjadi kaya dengan mendengarkan guru dengan gaya hidup yang overhyped.
Desain interior yang trendi
Jenis furnitur dan dekorasi interior baru muncul di toko setiap bulan. Akibatnya, orang-orang kelas menengah menghabiskan banyak uang, mencoba mengikuti tren terbaru dalam dekorasi rumah. Sayangnya, solusi desain seperti itu cenderung ketinggalan jaman hanya dalam waktu beberapa tahun. Tiba-tiba, tidak ada yang menggunakan furnitur seperti itu lagi. Padahal pola geometris yang cerah adalah hal yang paling disukai.
Jika kalian ingin mendekor ulang interior rumah kalian, pastikan untuk mempelajari beberapa foto interior rumah orang jutawan. Cukup sering, ketika melihat rumah orang-orang sukses, kamu tidak bisa menebak berapa umur pemiliknya. Mereka tidak pernah mengikuti trend interior, jadi jangan kaget jika interior rumah mereka bisa bertahan sampai satu abad, karena desainnya tidak termakan oleh zaman. Padahal mereka hanya mengecat dinding dan langit dengan cat putih serta menggunakan ubin atau lantai dari kayu.
Pada dasarnya, mengubah kebiasaan belanja seseorang bukanlah tugas yang mudah, kamu harus merevisi gaya hidup dan melakukan penyesuaian terhadap pandangan dunia. Jadi bagaimana menurut kalian tentang perbedan-perbedaan diatas? Apakah kalian siap untuk menjadi jutawan sekarang? Jika siap, tulis komentar kalian dibawah. Dan jangan lupa share post ini ke teman-temanmu. 😊
Tags:
Sosial Budaya